17 November 2021

 Dalam dunia photography, kita mengenal banyak teknik yang digunakan untuk memperindah foto. Bagi photographer pemula, menggunakan satu flash saja mungkin sudah cukup untuk membuat fotonya menjadi bagus. Namun bagi kalian yang sudah sejak lama terjun di dunia photography, tentunya bermain lighting bisa menjadi suatu hal yang menarik. Dengan bermain lighting ini kita bisa menemukan sesuatu yang baru dan terus bereksplorasi. Salah satu teknik yang bisa terus kita eksplore adalah Teknik HSS atau High Speed Synchronize. Pada postingan kali ini, Overloops akan mengulas tentang teknik HSS sekaligus mengenalkan flash apa saja yang bisa digunakan untuk teknik ini.



Teknik HSS ini biasa kita kenal sebagai sesi foto menggunakan beberapa flash portable yang memiliki power yang tinggi dan tentunya memiliki fitur HSS. HSS ini nantinya akan menangkap objek dengan cepat dengan shutterspeed yang tinggi. HSS ini merupakan teknologi flash/speedlight yang dapat diterapkan pada kamera DSLR atau mirrorless terbaru. Jadi tidak semua kamera bisa menggunakan teknik HSS ini dan tidak semua flash memiliki fitur ini. Nah, kenapa sih kita harus menggunakan teknik HSS? Apa sebenarnya fungsi dari HSS ini?


HSS ini digunakan ketika kita harus memotret objek yang bergerak sangat cepat seperti ketika memotret sepeda MTB, motorcross, dan berbagai balapan lainnya. HSS ini juga bisa diterapkan untuk memotret atlet dengan pergerakan yang sangat cepat. Untuk menangkap objek yang sangat cepat ini juga dibutuhkan flash yang mengikuti shutter kamera dengan cepat pula. Kamera yang biasa kita gunakan untuk memotret HSS ini adalah Sony A7 Mark II. Sedangkan flash yang bisa digunakan untuk memotret HSS ini adalah flash yang memungkinkan untuk menangkap cahaya lebih dari 1/200. Seperti flash Godox seri AD360 Mark II, Godox V860, Godox AD 600 B.


Untuk penggunaannya sendiri ketika memotret objek yang bergerak sangat cepat dan di luar ruangan, kita bisa push limit di kecepatan 1/8000 sesuai dengan batas maksimum kamera. Dengan penggunaan beberapa flash secara bersamaan, bisa didapatkan foto yang over power matahari. Bahkan beberapa flash ini sudah cukup untuk melawan cahaya matahari sehingga bisa didapatkan foto yang memiliki dynamical tinggi dan bisa memberikan efek fill in pada shadow meskipun kondisi matahari sangat terik.

Dengan fitur HSS ini kita juga bisa membuat ambient sekitar menjadi redup sehingga foto yang dihasilkan bisa lebih dinamis. Seperti contoh ketika kita memotret MTB di Bambooland, dengan menggunakan settingan kamera 1/1600, ISO 320 dan diafragma 8, didukung dengan suasana lokasi Bambooland yang rindang, cahaya di belakang objek bisa terisolasi dengan baik. Sehingga foto di siang hari bisa terlihat seperti malam hari. Karena foto dengan HSS ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat, jangan sampai objek kita meleset dari titik fokus kita, karena otomatis kita tidak bisa mendapatkan moment tersebut.

1 komentar:

Terimakasih telah membaca artikel di Blog Nurhadi Prayogi semoga informasi yang ada di dalam artikel saya bisa memberikan manfaat yang baik untuk Anda. Silahkan tinggalkan komentar Anda agar Admin Nurhadi Prayogi semakin bersemangat untuk mempostingkan artikel selanjutnya.